Sunday, October 30, 2016

Program-program Kunci Sukses AMP

Setelah lebih dari satu tahun lamanya memerintah, meskipun dengan berbagai kelemahan yang ada serta menghadapi banyak tantangan besar, AMP mampu bertahan dan mulai menunjukkan keberhasilan. Salah satu keberhasilan AMP yang terbesar adalah perbaikan kondisi keamanan di Timor-Leste dan terutama di Ibu kota Dili. Sejak kasus 11 Februari di Metiaut, AMP mendapat momentum berharga yang tidak disia-siakan sehingga berhasil mengatasi persoalan Petisioner dan sebagia besar IDP pun sudah berhasil diintegrasikan kembali ke bairo-bairo mereka. Namun sebagai warga Negara yang sangat berharap kepada AMP untuk memperbaiki kehidupan rakyat Timor-Leste yang telah merindukan kehidupan yang lebih baik di era Ukun Rasik Aan, kita semua sepakat bahwa keberhasilan yang telah diraih AMP masih perlu ditingkatkan lagi dibidang-bidang lainnya.

Pertanyaannya adalah dari sekian banyak sektor pembangunan, dari mana kita harus mulai membangun? Jawabannya sederhana saja. Sebagai bangsa, kita memang harus membangun Timor-Leste diberbagai sektor kehidupan, namun untuk menjamin kesuksesan pembangunan, maka diperlukan prioritas-prioritas pembangunan. Beberapa sektor kesuksesannya tergantung pada kesuksesan sektor lain. Sementara beberapa sektor hanya dapat dibangun bersama sektor lainnya (lintas sektoral). Disinilah, menurut saya sangat diperlukan dibuatnya daftar prioritas pembangunan Timor-Leste. Sesuai dengan pengalaman kerja dan pengamatan selama ini, menurut saya terdapat beberapa sektor penting seperti penegakan hukum, pendidikan, kesehatan, pertanian, infrastruktur, komunikasi dan informasi hingga pemerintahan yang bersih dan efisien.

Sejak jaman perjuangan sejak tahun 1970-an, pemimpin-pemimpin kita sudah menuliskan dua tujuan utama perjuangan kita sebagai bangsa yaitu: Pembebasan Tanah-air dan Pembebasan Rakyat (dua hal utama ini juga menjadi tujuan perjuangan RENETIL tempat saya belajar hidup sebagai pribadi maupun sebagai anggota komunitas bangsa). Kita sudah meraih tujuan perjuangan Pembebasan Tanah-air tahun 1999 yang diresmikan pada tanggal 20 Mei 2002 lalu. Namun tujuan sejati dari Kemerdekaan adalah membebaskan rakyat: bebas dari kebodohan/pembodohan serta bebas dari kemiskinan. Pembebasan Rakyat, mensyaratkan satu-satunya sektor utama yaitu Pendidikan. Namun karena kondisi unik Timor-Leste saat ini dimana pendidikan maupun sektor yang lain sulit mendapat kesempatan untuk dibangun, maka menurut saya penegakan hukum merupakan pra-syarat utama pembebasan rakyat.

Penegakan Hukum (Lei no Orden)

Untuk benar-benar membangun sektor ini, Timor-Leste memerlukan putra-putri terbaik Timor yang bersih dari kepentingan pribadi, kelompok/golongan maupun suku. Pemerintah AMP perlu memberikan perhatian khusus dan spesial untuk semua individu yang terlibat di sektor ini dari Institutsi maupun anggota kepolisian (PNTL), Kejaksaan, Kehakiman, Komisi Anti-Korupsi serta institusi pendukung lainnya (penjara, akademi kepolisian, dll. Pemerintah perlu secepatnya memberikan tunjangan khusus bagi mereka (gaji yang layak, perumahan, over-time, dana pensiun serta yang terpenting asuransi jiwa yang memadai). Semua fasilitas khusus ini merupakan investasi yang sangat tepat mengingat peranan penting dari sektor ini untuk pembangunan bangsa.

Pendidikan

Pendidikan merupakan syarat mutlak Pembebasan Rakyat. Dengan pendidikan, kita sebagai bangsa akan siap melakukan evolusi/revolusi menuju tradisi kehidupan yang baru ke arah yang lebih baik. Dengan pendidikan yang baik masyarakat akan lebih mudah menerima perubahan. Perubahan dalam berbagai hal seperti praktek hidup-sehat (kesehatan), perubahan dalam praktek kehidupan ekonomi, sosial dan budaya, menghargai hak dan hak milik orang lain, menghargai hak-hak wanita dan anak-anak. Dengan pendidikan juga kehidupan berbangsa kita akan berdasarkan pada pengetahuan (knowledge) dan bukan lagi berdasarkan dogma atau hal-hal mistis/gaib. Pendidikan yang saya maksud, bukan hanya pendidikan formal.
Sama pentingnya juga adalah pendidikan non-formal, kegiatan-kegiatan yang bersifat mendidik (terutama untuk generasi muda), contoh yang diberikan oleh pemimpin yang semuanya bermuara pada penyadaran peran sebagai pribadi maupun sebagai bagian dari masyarakat, bangsa dan Negara. Suatu masyarakat yang mengutamakan KEWAJIBAN kepada masyarakat dan Negara dan tidak hanya melulu menuntut HAK. Saya menilai, disektor pendidikan formal, AMP sudah memiliki program-program yang bagus. Program pendidikan wajib 9 tahun, mengutamakan pendidikan kejuruan, pemberian banyak beasiswa keluar negeri, program akreditasi perguruan tinggi serta Pemberantasan buta-huruf, semua merupakan program yang tepat.
Untuk itu, kita perlu jujur memberikan kredit bagi Menteri Pendidikan maupun pendahulunya. Untuk lebih mendukung sektor pendidikan, Timor-Leste membutuhkan lebih banyak kampanye nasional di bidang pendidikan yang harus “menghiasi” kehidupan berbangsa kita.Gedung sekolah, fasilitas pendukung dan guru merupakan syarat yang sifatnya wajib. Namun Timor-Leste juga sedang menghadapi tantangan serius di bidang pendidikan, yaitu persoalan bahasa pengantar. Politik mengadopsi bahasa Portuguese merupakan keputusan yang terlalu “berani” mengingat kondisi riil Timor-Leste saat ini. Pengadopsian Portuguese hanya akan menjadi bencana bagi Timor-Leste jika pemerintah dan Portugal (sebagai sponsor utama) tidak secara serius melakukan intervensi. Saat ini, untuk level pendidikan dasar, bahasa pengatar resmi adalah Portuguese, tidak merata dipraktekkan di seluruh Timor-Leste. Terbatasnya kemampuan guru menguasai bahasa Portuguese merupakan kendala utama. Sementara itu, di tingkat pendidikan menengah dan tinggi, bahasa pengantar yang umum digunakan adalah Bahasa Indonesia.
Dalam beberapa tahun mendatang, Timor-Leste akan dihadapkan pada kondisi kritis, dimana para siswa dan guru/dosen menggunakan dua bahasa yang berbeda. Untuk menyelesaikan persoalan rumit ini diperlukan sikap pragmatis, bukan hanya semata-mata pertimbangan politik maupun rasa-terima kasih kita kepada Portugal, namun juga letak geografis Timor-Leste serta kenyataan bahwa hubungan perdagangan utama kita adalah dengan Indonesia, Singapura, Malaysia, Filipina serta Australia (negara-negara yang menggunakan bahasa Melayu dan Inggris). Belum lagi kenyataan bahwa terdapat ribuan pelajar Timor-Leste yang saat ini dan pada masa yang akan datang akan belajar di Negara-negara ini.

Pertanian, Pariwisata dan Kehutanan

Meskipun Timor-Leste dalam banyak kesempatan ingin meniru Kuwait sebagai Negara kaya minyak, namun jika kita mau berbicara jujur, maka sebenarnya MASA DEPAN Timor-Leste berada pada sektor PERTANIAN dan PARIWISATA. Minyak dan Gas boleh menjadi primadona di Timor-Leste untuk saat ini, namun (jika tidak ditemukan lagi kilang-minyak baru) kita dapat menghitung dengan pasti bahwa paling lama, mulai tahun 2020 minyak dan gas kita akan mulai berhenti menghasilkan devisa yang besar bagi Timor-Leste.
Untuk kehidupan bangsa Timor-Leste paska era minyak dan gas, kita harus segera mempersiapkan diri sejak sekarang. Namun, pembangunan sektor pertanian dan pariwisata yang berhasil ternyata memiliki satu PRASYARAT yang sama yaitu sektor KEHUTANAN. Penghijaun kembali hutan-hutan gundul Timor-Leste bukan hanya akan menciptakan kondisi alam yang sejuk serta memperbanyak cadangan air yang sangat dibutuhkan untuk sektor pertanian berorientasi produksi, melainkan juga akan semakin memperkaya ekosistem Timor-Leste (bio-diversity) dengan berbagai macam jenis flora dan fauna.

Hutan juga berdampak sangat positif bagi sektor lainnya seperti infrastruktur maupun pencegahan bencana alam Banjir dan Longsor. Hutan yang lebat akan mampu menghambat dan menyerap air hujan, sehingga jumlah air-hujan yang sampai ke jalan-jalan raya maupun sungai-sungai akan sedikit, sehingga jalan-jalan raya maupun jembatan kita akan terpelihara dengan baik. Kejadian-kejadian seperti longsor di Liquisa, kerusakan jalan dan putusnya Jembatan Loes maupun Zumalai merupakan contoh nyata hasil kerusakan yang sebenarnya dapat di cegah dengan mudah melalui penghijaun kembali gunung-gunung dan bukit-bukit kita. Untuk itu, penghijauan perlu dijadikan sebagai salah satu program utama dari sekarang hingga jangka waktu lama. Saat musim hujan seperti sekarang ini sangatlah tepat untuk menjalankan program ini.

Pemerintah yang bersih, efisien, jujur dan berwibawa

Semua program-program yang telah disebutkan diatas akan sangat sulit dijalankan jika tidak didukung oleh pemerintahan yang efisien dan bersih. Di Timor-Leste, aparat negara dipandang sebagai tolok-ukur dan panutan bagi masyarakat banyak. Pejabat yang korup hanya akan mendorong anak-buahya untuk juga melakukan korupsi yang pada akhirnya tidak akan dihormati oleh rakyat, sehingga sulit mengeksekusi program-program pemerintah.
Perdana Menteri Xanana Gusmao harus berani membersihkan pemerintahannya dari individu-individu yang selama ini sangat “kontroversial” sehingga mereka tidak akan lagi menjadi beban bagi citra AMP. Untuk benar-benar membangun birokrasi yang bersih kita perlu menyediakan fasilitas dan gaji yang layak. Selain itu, perlu juga mendirikan Kode Etik Pegawai Negeri dan Pejabat Negara. Kode etik ini haruslah dijaga oleh suatu Badan/Dewan Kehormatan, jika pegawai negeri maupun pejabat Negara melakukan pelanggaran kode etik (baik profesionalitas maupun moral), maka pejabat tersebut haruslah ditindak oleh badan kehormatan dan jika tindakan pelanggaran tersebut mengandung unsur pidana (seperti Korupsi) maka segera dilibatkan institusi terkait. Untuk lebih menjamin penegakan pemerintahan yang efisien dan bersih, Timor-Leste perlu segera mendirikan suatu Komisi Anti Korupsi yang memiliki kewenangan besar untuk menangkap, menahan dan memproses pelaku korupsi.

Penutup

Bulan November merupakan bulan sakral bagi Timor-Leste karena banyak kejadian penting masa perjuangan kita terjadi di bulan ini. Proklamasi Kemerdekaan 1975 dan peristiwa 12 November 1991 di Santa Cruz merupakan dua peristiwa penting bukti kepahlawan Povu Maubere untuk membebaskan Tanah-Air. Marilah kita mengambil hikmah dari peristiwa-peristiwa penting ini untuk membangun Timor-Leste yang lebih baik sesuai dengan amanat Martir-martir kita yang telah mengorbankan diri mereka sehingga kita dapat menikmati kemerdekaan hari ini. Biarkan Langit November (Lalehan Novembru) sekali lagi menjadi saksi kepahlawan Maubere untuk membebaskan diri dari kemiskinan dan kebodohan.

No comments:

Post a Comment